Silaturahim |
Dihadapan para anggota Tim Teknis & Monitoring dari SKPD terkait dan Mitra LSM lokal serta para Tim Fasilitator Desa dan Kecamatan lokasi program BCRCC se-kabupaten Bone, Kepala Bappeda yang juga Ketua Tim Koordinasi Program Adaptasi Perubahan Iklim kabupaten Bone menjelaskan perjalanan Program selama setahun hingga penetapan Jenis Implementasi Program yang menyepakati Pengembangan Rumput Laut sebagai core program dalam memperkuat ketahanan matapencaharian masyarakat pesisir dari dampak negatif perubahan iklim, yang diputuskan di Jakarta pada bulan Juni 2012 yang lalu bersama perwakilan Pemerintah 3 kabupaten lainnya (Wajo, Luwu dan Luwu Utara).
Sebelumnya, Rahman Ramlan, DF BCRCC kabupaten Bone melaporkan hasil Konsultasi Disain Implementasi Program tanggal 3 Juli 2012 yang dihadiri oleh stakeholder kabupaten seperti SKPD terkait, para Camat dan Kepala Desa lokasi Program, serta persetujuan Pimpinan CARE tentang Proposal Penguatan Ketahanan Masyarakat Pesisir melalui peningkatan produksi rumput laut dan pengetahuan tentang iklim termasuk jumlah dukungan penganggaran sebesar 300 juta rupiah.
Pertemuan pada hari itu telah berhasil meyakinkan para Peserta untuk dapat memahami keputusan Program yang tidak bisa memenuhi ekspektasi semua pihak.
“Saya memahami perasaan kawan-kawan yang tidak puas dengan keputusan ini, namun ketika keputusan ini dibuat di Jakarta, sayapun awalnya keberatan, namun tidak perlu sedih, karena ini hanya awal dan pintu masuk bagi program berikutnya. Mari kita jadikan sebagai tantangan dan buktikan bahwa kita mampu mensukseskan program ini”, motivasi Irwansyah menjawab kerisauan beberapa peserta yang mempertanyakan tindak lanjut dari hasil CVCA yang berbeda rekomendasi penanganannya.
Pertemuan tersebut juga menyepakati sejumlah hal diantaranya Pembuatan Demplot Pengembangan Rumput Laut jenis Cottonie di 5 lokasi yang tersebar di 5 kecamatan, dimana penentuan lokasinya akan ditetapkan setelah dilakukan survey bersama dan dibuatkan Berita Acara Penetapan. Hal lainnya adalah Pengumpulan Data Base Produksi Rumput Laut dan Kelembagaan Kelompok sebagai dasar evaluasi diakhir program, serta Identifikasi kegiatan/even lokal tingkat Desa atau Kecamatan yang dapat membantu memperluas informasi terkait iklim. Kegiatan Diskusi tentang Demplot dipandu langsung oleh anggota Tim Teknis dari Dinas Kelautan dan Perikanan.
Sejumlah anggota Tim Teknis Kabupaten turut berbagi program dan kegiatan yang dapat dikerjasamakan dalam membantu memperluas jangkauan program seperti dari Dinas Kesehatan terkait sosialisasi dampak penyakit yang ditimbulkan oleh Rumput Laut seperti gatal-gatal dan alergi; dari BLHD terkait Program Kampung Iklim, atau dari Dinas Pertanian terkait kegiatan Tudang Sipulung dalam membantu Petani atau Pembudidaya Rumput Laut dalam menentukan waktu tanam, serta dari Badan Penanggulangan Bencana yang menawarkan kerjasama simulasi bencana. (RaRa.05092012)
Posting Komentar