Sejumlah Cendekiawan
Muslim khususnya yang berada di wilayah pesisir kabupaten Bone seperti kecamatan Kajuara, Tonra, Awangpone,
Cenrana dan Tanete Riattang Timur, dibawah koordinasi Kementerian Agama
kabupaten Bone bekerjasama dengan LSM CARE International Indonesia dan Al
Wahdah Islamiyah, menggelar Dialog bertemakan Adaptasi Perubahan Iklim di Wisma
Tirta Kencana kota Watampone (16/7).
“Melalui
kegiatan Orientasi Mubaligh, diharapkan agar para juru dakwah dapat memiliki
pengetahuan dan pemahaman terkait terkait dampak perubahan iklim dan strategi
adaptasi, sehingga mampu menyampaikan proses penyadaran kepada masyarakat
melalui pendekatan agama,” kata Rahman Ramlan, District Facilitator CARE
kabupaten Bone saat memberikan laporan pengantar kegiatan.
Menurut
Rahman, dalam proses penyampaian informasi terkait perubahan iklim, pelibatan
tokoh agama/juru dakwah sangat penting, karena dianggap memiliki pengaruh yang
cukup baik di masyarakat. Oleh karena itu, LSM CARE International Indonesia
membangun kemitraan dengan Kementerian Agama kabupaten Bone, Departemen
Kesehatan dan Organisasi Keagamaan lokal untuk bersama-sama mendorong proses
penyadaran tersebut.
Kepala
kementerian Agama kabupaten Bone, Drs. H. Sudirman menyambut baik kegiatan yang
dilaksanakan oleh CARE, karena momentnya tepat dengan kondisi masyarakat yang
sekarang ini mulai terancam dampak perubahan iklim seperti banjir dan gangguan
penyakit. Oleh karena itu, beliau berharap kepada seluruh peserta yang terdiri
dari Kepala KUA kecamatan pesisir, dan para Imam Desa/Kelurahan serta tokoh
agama dari organisasi kemasyarakatan dapat memanfaatkan moment tersebut untuk
saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam membangun kesadaran masyarakat
untuk mejaga dan melestarikan lingkungan.
Untuk
memperkuat pemahaman peserta, Panitia memutar video terkait Perubahan Iklim,
faktor penyebab, dampak yang ditimbulkan dan strategi mitigasi dan adaptasi
yang dapat dilakukan oleh manusia. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dari
dr. H. Eko Nugroho dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, menjelaskan tentang dampak
perubahan iklim dari sudut pandang kesehatan. “ Insya Allah melalui praktek
Pola Hidup Bersih dan Sehat, kita mampu beradaptasi dengan perubahan iklim,”
kata dokter eko.
Sementara
itu, Ervan Arsyad, perwakilan Wahdah Islamiyah memberikan mengajak peserta
untuk kembali mengkaji kaitan Islam dengan Lingkungan Hidup.
Ervan
Arsyad, beranggapan bahwa Islam berpotensi memberikan kontribusi nyata
mengatasi ancaman perubahan iklim, karena Al-Quran dan Hadits telah banyak mengajarkan
perlunya umat menjaga lingkungan.
“Al Quran
dan Hadits banyak mengajarkan soal perlunya umat menjaga lingkungan. Umat Islam
sudah selayaknya mempraktikkan ajaran-ajaran dalam Al Quran dan Hadits, bukan
hanya sekedar membacanya, untuk mencari solusi terkait kelestarian lingkungan,”
Al Quran
adalah kitab suci yang sangat peduli pada lingkungan, oleh karenanya banyak hal
yang bisa dilakukan oleh umat Muslim untuk menikmati, mencintai dan menjaga
lingkungan, katanya menegaskan.
Posting Komentar