BREAKING NEWS

Profil

Berita Acara

Bappeda Bone

Selasa, 17 April 2012

Wawancara dengan Sanatang Atami-Faskec Tanete R Timur

HASIL WAWANCARA DENGAN FASILITATOR CVCA
Nama Responden
:
Sanatang Atami
Alamat Responden
:
Jalan Sungai Limboto BTN Alda Watampone
Status
:
Menikah, 2 orang Putra satu orang Putra
Tempat dan Tanggal Lahir
:
Majang, 10 April 1971
Pekerjaan Sekarang
:
Pekerja Sosial
Jabatan di Program Assesment
:
Fasilitator CVCA/ Koord. Kecamatan Tanete Riattang Timur
Waktu Wawancara
:
Minggu, 19 Desember 2011 ( Via Telepon)
Jam 21.00 – 12.00 Wita
Pengantar Wawancara
PB230012.JPGBeliau merupakan salah satu aktivitas perempuan yang senang berinteraksi dengan masyarakat. Beberapa organisasi kemasyarakatan dan kemanusiaan diikutinya untuk menunjukkan kecintaannya pada aktivitas pemberdayaan. Saat ini dia aktif sebagai Pekerja Sosial Masyarakat binaan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Bone. Menjadi anggota Tagana (Taruna Siaga Bencana) dan seabrek kegiatan lainnya di PNPM. Walaupun telah memiliki 4 orang Putra, tidak menghalanginya untuk tetap beraktivitas sebagai seorang Fasilitator. Dia beruntung memiliki suami yang sangat pengertian dan memahami aktivitasnya.

Hasil Wawancara
 “Saya orang yang senang berinteraksi dengan masyarakat, saya ingin belajar tentang apa itu Perubahan Iklim, sehingga ketika saya ditawarkan oleh Camat Tanete Riattang Timur untuk menjadi Fasilitator dari Kecamatan, saya tidak berfikir dua kali dan langsung menerima tawaran tersebut,” demikian jawaban dari Sanatang Atami, saat ditanya motivasi dia bergabung dalam program.

Sanatang Atami, merupakan satu-satunya Fasilitator tingkat Kecamatan dari kaum Perempuan. Pengalamannya dalam program pemberdayaan masyarakat pesisir, dinilai oleh Pemerintah Kecamatan patut untuk diapresiasi dan memberikan amanah itu kepadanya.

Selama bergabung dalam program sebagai Fasilitator CVCA, dia menemukan banyak pembelajaran baru tentang ilmu perubahan iklim dan penggunaan tools CVCA yang mampu menemukan kerentanan terkait iklim di masyarakat. Dia sangat salut dengan penempatan kaum perempuan dalam program yang diberi tempat tersendiri. Kaum perempuan dapat berdiskusi secara bebas, karena dipisahkan dari kaum laki-laki, sehingga informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan mudah.

Meskipun diakui partisipasi masyarakat dalam FGD tidak terlalu besar, hal itu dipengaruhi oleh aktivitas warga kelurahan yang sangat padat dan tidak tentu waktu-waktu kerjanya. Namun melalui tools Daily Activity, sekarang sudah dapat diketahui bahwa warga pesisir paling tepat dilakukan pertemuan pada waktu malam hari saat mereka sudah pulang dari pekerjaannya.

Dia melihat bahwa Tools CVCA mampu mengakomodir kepentingan kaum perempuan dan orang miskin yang paling merasakan dampak dari perubahan iklim. Bahaya Banjir masih menjadi ancaman utama di daerah pesisir, karena bila banjir datang akibat curah hujan yang  lebat, maka sangat mengganggu aktivitas warga dimana rumah-rumah tergenang, akses jalan terputus, sumber air bersih terganggu, sampah-sampah bertebaran dimana-mana dan menimbulkan berbagai macam  penyakit musiman seperti muntaber dan gatal-gatal.

Dia memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan yang sangat peduli pada kegiatan pemberdayaan masyarakat. Mulai dari Camat, Sekretaris Camat, Lurah dan perangkatnya memberikan ruang yang lebih kepada Fasilitator untuk menjalankan program-program pemberdayaan di masyarakat. Bahkan, dikatakan oleh Pemerintah, bahwa silakan jalan langsung turun ke masyarakat, tidak perlu selalu melapor yang penting masyarakat terbantu maka pemerintah juga akan turut gembira.

Menutup wawancara, dia menitip pesan agar program Adaptasi Perubahan Iklim dapat mengakomodir kepentingan masyarakat, dalam proses disainnya selalu melibatkan masyarakat pada semua tahapan, karena bagaimanapun masyarakatlah yang lebih tahu apa yang paling dibutuhkannya.



 
Copyright © 2012 API BONE
apibone@yahoo.com /e-mail