Dalam rangka berbagi pengalaman terkait Strategi Perencanaan Adaptasi perubahan iklim berbasis komunitas yang diusung oleh program BCR CC (Climate Change Adaptation) di kawasan Teluk Bone provinsi Sulawesi Selatan dengan PfR (Partnership for Resilience Project) Kupang provinsi Nusa Tenggara Timur yang berfokus pada Disaster and Risk Reduction, Care Indonesia & PECCN Asia menyeleggarakan kegiatan National Cross Visit. Pada kunjungan pertama (9-12 Juli 2012), Tim BCR CC telah mengirimkan 3 orang utusan ke Kupang dan Mauemere. Sementara untuk kunjungan balasan Tim PfR lokasi program BCR CC ke Sulawesi Selatan dilakukan pada tanggal 16-19 Juli 2013.
Menurut Leonardy Sambo (PM BCRCC), Kegiatan Cross Visit dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa Project BCRCC dan PfR memiliki kesamaan scheme project yaitu resilience/ketahanan, dan kesamaan pendekatan yakni Community Based, kesamaan strategy yakni terintegrasi DRR dan Climate Change. Ditujukan untuk membangun jaringan kerjasama BCR CC dan PfR pada aspek DRR & CCA kemudian diharapkan adanya semacam kolaborasi program dua project yang berorientasi pada issu ketahanan.
Pada kunjungan di kabupaten Bone, rombongan PfR yang terdiri dari Ida (Care Kupang), Melly & Yorgen (LSM PIKUL), didampingi oleh Leonardy Sambo (PM BCRCC) tiba pada tanggal 16 Juli 2012 (malam) dan disambut oleh Rahman Ramlan dan Aliyas (DF & CF BCR CC kab. Bone).
Pada hari Selasa tanggal 17 Juli 2012 jam 09.00 pagi, Agenda Kunjungan PfR dimulai.
Rombongan PfR dengan diantar oleh DF Bone-Rahman Ramlan diterima oleh H.Irwansyah,S.Ip,M.Si, Kepala Bappeda & Statistik kabupaten Bone selaku Ketua Tim Koordinasi Program Adatasi Perubahan Iklim bersama Ketua Tim Teknis, Drs A. Zainal, M.Si di ruang kerja Kepala kantor Bappeda & Statistik Kab. Bone.
Rombongan mendapatkan penjelasan tentang perjalanan program Adaptasi Perubahan Iklim di kabupaten Bone mulai dari awal saat pembentukan Tim Teknis (SK Bupati), proses pemilihan lokasi secara partisipatif, penguatan kapasitas, kegiatan assesment CVCA, dan Konsultasi publik serta Disain Implementasi Program. Hal lain yang disampaikan menyangkut dukungan Pemerintah Kabupaten Bone termasuk penyediaan fasilitas ruang sekretariat dan pertemuan serta akses informasi.
“Kami berbangga hati atas kunjungan kawan-kawan dari PfR Kupang, semoga kami dapat membantu memberikan informasi yang dibutuhkan”, sambut Kepala Bappeda Bone sambil menyalami rombongan.
Selanjutnya, pukul 10.00 pagi mengikuti pembukaan kegiatan Workshop Peningkatan Kapasitas Stakeholder untuk Mekanisme Perencanaan Reguler dan Program Penanggulangan Kemiskinan kabupaten Bone yang diselenggarakan oleh Bappeda bekerjasama dengan Lembaga Pemberdayaan Perempuan kab. Bone-LSM FITRA-The Asia Foundation supported by CIDA di Wisma Tirta Kencana. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Bappeda Bone dan dihadiri sejumlah perwakilan SKPD bidang perencanaan dan perwakilan pelaku Program Pemberdayaan termasuk BCRCC CII. Rombongan PfR berkesempatan berkenalan dengan beberapa anggota Tim Teknis dari SKPD dan LSM lokal.
Pukul 11.00, rombongan PfR berkunjung ke calon lokasi demplot pembelajaran penguatan mata pencaharian Pembudidaya rumput laut di desa Kajuara kecamatan Awangpone. Rombongan diantar dan didampingi oleh Sutamin, Staf Dinas Kelautan dan Perikanan kab. Bone (anggota Tim Teknis). Lokasi berjarak 12 km dari kota Watampone ke arah barat laut.
Di Desa Kajuara, rombongan bertemu dengan Pengurus dan anggota Kelompok Pembudidaya Rumput Laut yang telah berhasil meningkatkan taraf kehidupannya melalui usaha budidaya rumput laut dan pengembangan kelembagaan kelompok.
Setelah makan siang bersama di salah satu rumah warga, pada pukul 12.30 Wita, rombongan diantar ke lokasi Demplot budidaya rumput laut yang berada sekitar 2 km dari perkampungan warga ke laut, dengan menggunakan perahu “Jolloro”. Ada 5 buah perahu yang digunakan untuk mengantar semua rombongan termasuk para kelompok pembudidaya rumput laut pengelola demplot.
Di lokasi demplot pembudidaya rumput laut, rombongan menyaksikan hamparan bentangan rumput laut, dan hamparan hutan mangrove yang dikelola secara mandiri oleh warga.
Pukul 14.30, rombongan kembali ke darat dan bersilaturrahmi dengan warga (pengurus dan anggota kelompok) dan mendapatkan gambaran perubahan perilaku dan pendapatan dan kesejahteraan warga dari usaha perikanan dan kalautan termasuk hasil budidaya rumput laut.
Pukul 15.30, rombongan meninggalkan desa Kajuara, kembali ke kota Watampone untuk selanjutnya menuju kabupaten Luwu melanjutkan perjalanan. Terima kasih kawan atas kunjungannya di kabupaten Bone. See You Later. (RaRa.18.07.2012))
Posting Komentar