Laporan ini dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience.
Paper “Ekosistem Rumput Laut sebagai Penyimpan Karbon secara Global,”
merupakan analisis global penyimpanan karbon di rumput laut pertama
kali.
Hasilnya menunjukkan bahwa pantai padang lamun menyimpan hingga 83.000 Mt (metric ton) karbon per km2, kebanyakan berada di di bawah tanah. Sebagai perbandingan, hutan daratan menyimpan sekitar 30.000 Mt karbon per km2, kebanyakan dalam bentuk kayu.
Penelitian ini juga memperkirakan bahwa,
walaupun padang rumput laut menempati kurang dari 0,2 persen dari
samudra di dunia, rumput laut bertanggung jawab terhadap 10 persen dari
seluruh karbon yang ditanam di lautan per tahun.
“Rumput laut hanya mengambil persentasi
yang sedikit dari pesisir global, namun penilaian ini menunjukkan bahwa
rumput laut merupakan ekosistem dinamis untuk transformasi karbon,” kata
James Fourqurean, International University and the National Science
Foundation’s (NSF) Florida Coastal Everglades Long-Term Ecological
Research (LTER) site.
Situs the Florida Coastal Everglades LTER
merupakan salah satu dari 26 situs NSF LTER di seluruh dunia yang
memiliki ekosistem hutan hingga tundra, karang hingga daratan pembatas.
“Rumput laut memiliki kemampuan unik untuk melanjutkan menyimpan karbon
dalam akarnya dan tanah di lautan,” kata Fourqurean. “Kami menemukan
tempat-tempat di mana hamparan rumput laut telah menyimpan karbon selama
ribuan tahun.”
Penelitian ini dipimpin oleh Fourqurean bekerja sama dengan peneliti-peneliti di Spanish
High Council for Scientific Investigation, the Oceans Institute at the
University of Western Australia, Bangor University in UK, the University
of Southern Denmark, the Hellenic Center for Marine Research in Greece,
Aarhus University in Denmark, and the University of Virginia.
Para peneliti menemukan padang rumput
laut menyimpan 90% karbon mereka dalam tanah dan meneruskannya selama
berabad-abad. Di mediterania, daerah geografis dengan konsentrasi karbon
terbesar ditemukan selama penelitian, padang rumput laut menyimpan
karbon pada kedalaman beberapa meter.
Rumput laut merupakan salah satu
ekosistem paling terancam di dunia. Sekitar 29% dari seluruh padang
rumput laut telah dihancurkan, kebanyakan karena pengerukan dan
degradasi kualitas air. Setidaknya 1,5% padang rumput laut di bumi
hilang setiap tahunnya.
“Salah satu yang paling luar biasa
mengenai rumput laut adalah, jika pulih, mereka secara efektif dan
sangat cepat menyita karbon dan membangun kembali karbon yang hilang
tenggelam,” kata Karen Mcglathery, ilmuwan dari University of Virginia dan NSF Virgina Coast Reserve LTER sire.
Rumput laut telah lama dikenal karena
keuntungan ekosistemnya: rumput laut menyaring sedimen dari lautan;
menjaga garis pantai dari banjir dan badai; dan habitat bagii ikan dak
kehidupan laut lainnya Para peneliti menekankan konservasi rumput laut
akan mengutangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan stok karbon.
Sumber: sciendaily.com
Posting Komentar