Beberapa waktu belakangan ini, kalimat “pemandangan indah” menjadi pembicaraan yang hangat diantara Tim BCR CC. Sebenarnyasih kalimat itu biasa-biasa saja dan sudah sering kita dengar. Bahkan sepanjang jalan dari satu kota ke kota lainnya kita bisa melihat pemandangan yang indah. Bila teringat pada masa-masa sekolah, bila guru meminta kita menggambar pemandangan indah, maka yang terlintas di fikiran kita adalah pemandangan gunung, sawah, sungai dan laut serta matahari yang bersinar di atas gunung.
Beberapa kawan bahkan beberapa kali mengupload foto-foto pemandangan indah di daerah pesisir, seperti suasana senja, aktivitas warga, deburan ombak, dan hamparan tambak dan hutan bakau.
Namun kali ini, kita akan membahas tentang makna lain dari pemandangan indah. Salah seorang kawan kami yang banyak berkeliling dari satu kabupaten dan kabupaten lainnya untuk menjalankan tugasnya memonitoring kegiatan di 4 kabupaten sering membandingkan antara satu tempat dengan tempat lainnya tentang pengalamannya menikmati “pemandangan indah”.
Pemandangan indah berasal dari dua kata : pemandangan dan indah. Dalam pemahaman saya yang dimaksud dengan Pemandangan adalah sesuatu yang dilihat atau dipandang oleh mata, serta kata indah adalah sesuatu yang menyenangkan mata bila dilihat.
Lalu seperti apa pemandangan indah yang dimaksudkan oleh kawan-kawan di BCR CC? Hmm....dalam ngobrol lepas baik ditelepon maupun pada saat meeting program, rupanya kata pemandangan indah dalam tulisan ini menyangkut tentang seseorang yang memiliki kecantikan, kerupawanan, keelokan, dan semua yang menyangkut tentang keindahan yang menyertainya.
Sebagai makhluk normal wajar saja jika para jomblo dan jomblowati menyukai keindahan, bahkan yang telah ber IS-ONE, IS-TWO, maupun yang telah ber IS-TRI juga tidak bisa terhindarkan kekagumannya pada keindahan. Kalau saya sich....biasa ajja...hehehe
Ketika dikomfirmasi pada kawan yang pertama kali mempopulerkan istilah “pemandangan indah” tersebut, diketahui bahwa sesungguhnya dalam kejauhan jarak dari orang-orang tercinta dan rutinitas serta intensitas pekerjaan yang tinggi, kadang menimbulkan kelelahan fisik, kejenuhan fikiran dan hampanya hati. Saat-saat seperti itulah dia butuh sebuah “pemandangan indah” yang akan mampu membangkitkan kembali semangat kerjanya, meningkatkan gairah fikirnya, juga motivasi berprestasinya dan tentunya kesepian yang melingkupinya....
Seperti itukah makna pemandangan indah yang dia maksudkan....entahlah, karena tampaknya “pemandangan indah” mulai merasuki alam fikir dan batinnya....cara dia menelepon, pilihan lagu yang dilantunkan, tatapan matanya mulai sendu, bahkan tulisan di laporannyapun dipenuhi bahasa cinta....wah, kayaknya gerak-geriknya mulai memunculkan rasa penasaran, apakah “pemandangan indah” betul-betul mampu memotivasi dirinya....atau malah mulai menggerogoti semangatnya?
Kata Pak Leo....”Biarkan dia berkembang...yang penting laporan lancar”...hahahaha
Posting Komentar