BREAKING NEWS

Profil

Berita Acara

Bappeda Bone

Selasa, 02 April 2013

Belajar Nilai Ketulusan dari Masyarakat Desa Kajuara




Bersama Suardi (baju merah) dan Hasbi (pakai songkok) mengecek bibit rumput laut

 Desa Kajuara Kecamatan Awangpone, merupakan salah satu desa pesisir di kabupaten Bone yang sering dikunjungi untuk dijadikan pembelajaran dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan sebuah penelitian tentang kehidupan warga Nelayan Desa Kajuara telah mengantarkan salah seorang Pejabat Daerah menjadi seorang Doktor. Demikian pula Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) kabupaten Bone bahkan menjadikannya Labsite Pembelajaran. 

Kantor Desa Kajuara Kec. Awangpone Kab. Bone

Meskipun Desa tersebut bukan lokasi Program BCR CC–Care Indonesia, namun Care International Indonesia juga menjadikannya sebagai lokasi pembelajaran dalam pengembangan budidaya rumput laut dan kelembagaan kelompok.

Dua orang warganya yang bernama Suardi dan Hasbi didaulat oleh DKP Bone untuk menjadi anggota Tim Teknis dari unsur masyarakat yang membantu Mini Project Seaweed di kabupaten Bone.

Pada Sebuah Pertemuan Kunjungan Value Chain
Sudah tidak terhitung berapa kali kami berkunjung ke Desa tersebut. Namun masih teringat di awal inisiasi Pembuatan Konsep Mini Project Seaweed, Sutamin dari DKP Bone membawa kami ke Desa tersebut untuk mendapatkan informasi awal tentang budidaya rumput laut berbasis masyarakat. 

Dilanjutkan dengan kunjungan berikutnya dari Tim PfR Kupang yang didampingi oleh PM BCR CC Leo Sambo, dan kunjungan dari APO (Administrasi dan Procurement Office) BCR CC-Andi Nurhijrawati bersama DF Wajo dan Luwu untuk pengecekan ketersediaan bibit rumput laut dan pembuatan perahu, kunjungan Tim Konsultan Value Chain Seaweed dari Jakarta, Kunjungan Monev BCR CC-Muhammad Syakir, dan baru-baru ini kunjungan dari Oxfam Jakarta. Kunjungan resmi tersebut di luar kunjungan silaturrahim kami dari Tim Fasilitator BCR CC Bone.

Kunjungan Seaplant
Suardi dan Hasbi adalah dua warga lokal yang sangat terbuka atas kedatangan para tamu yang mengunjungi kampungnya. Ketauladanan keduanya dalam memimpin kelompok seperti Kelompok pembudidaya rumput laut, Kelompok penangkapan ikan dan kelompok pemelihara Mangrove menjadikan keduanya sebagai icon/Aktor Lokal yang patut diapresiasi.

Tingkat kemandirian mereka dalam membangun kelompok secara swadaya telah mengantar mereka pada sebuah pencapaian kepercayaan yang tinggi dari Pemerintah dan masyarakat setempat. Sejumlah bantuan lebih sering di alokasikan ke Desa tersebut, karena mereka mampu menjaga kepercayaan itu dan menjaga keberlanjutannya.

Suardi Menerima Kunjungan Oxfam dan Mitranya
Dan diakhir bulan Maret 2013 kemarin, bukti kemandirian dan ketulusan berbagi itu terapresi oleh pihak luar. Sebuah LSM International yang juga memiliki komitmen pemberdayaan pesisir mengunjungi mereka dengan masyarakat mitra dampingannya untuk belajar bersama tentang budidaya rumput laut dan pengelolaan kelompok. Bahkan mampu melahirkan sebuah kesepakatan kerjasama pengadaan bibit rumput laut.

Mendampingi Pak Suardi dan Pak Hasbi menerima tamu
Inilah salah satu pembelajaran yang berharga, betapa nilai-nilai ketulusan dan kebajikan masih terpelihara dengan baik di masyarakat kita. Tinggal bagaimana kita mampu menyebarluaskan nilai-nilai itu agar juga bisa tertanam juga pada kehidupan warga lainnya. 

Posting Komentar

 
Copyright © 2012 API BONE
apibone@yahoo.com /e-mail